Minggu, 27 Juni 2010

Memeriksa Diri Sendiri



Dagelan politik sudah terlalu sering dipertontonkan di televisi. Kita bisa melihat orang-orang yang begitu mudah menyudutkan orang lain seolah-olah mereka sangat bersih. Menuduh orang lain memang sungguh mudah. Menunjuk orang lain dengan tudingan dan prasangka macam-macam itu gampang. Namun saya kira Tuhan tidak sembarangan mendesain bentuk jari. Coba perhatikan ketika kita menunjuk orang lain, tidakkah ada 3 jari lain yang justru mengarah kepada diri kita sendiri? Menilai keburukan orang lain tidaklah sulit. Yang sulit justru menilai diri sendiri. Ketika kita menilai keburukan orang lain, sudahkah kita memeriksa diri kita sendiri?

Mari kita lihat apa yang dianjurkan oleh Paulus kepada jemaat di Korintus. Paulus berkata seperti ini: "Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika demikian, kamu tidak tahan uji." (2 Korintus 13 : 5).

Dari ayat ini kita bisa melihat bahwa kita seharusnya lebih memprioritaskan untuk menyelidiki diri kita sendiri terlebih dahulu ketimbang menilai orang lain. Dalam kondisi fisik kita saja seharusnya begitu. Bayangkan bagaimana rawannya kelangsungan hidup kita jika kita tidak pernah memeriksa kesehatan kita, tidak pernah berolahraga tapi terus membiarkan hal-hal yang merusak kesehatan kita silih berganti masuk menghancurkan diri kita. 

Apalagi jika kita mengacu kepada kondisi rohani kita. Bayangkan ada berapa banyak bahaya yang tidak disaring apabila kita tidak pernah memperhatikan dengan seksama segala sesuatu yang masuk ke dalam diri kita.

Ketika kita berani menguji atau memeriksa diri sendiri, itu artinya kita berani melihat segala sesuatu dari diri kita, yang baik maupun yang buruk. Itu artinya kita berani melihat kelemahan kita sendiri. 

Dengan mengetahui kelemahan kita, disitulah kita akan dapat mengambil langkah untuk melakukan perbaikan. Dan hasilnya jelas, kita akan lebih kuat, lebih tahan uji dibandingkan orang yang tidak pernah peduli terhadap keselamatan dirinya sendiri, terlebih orang yang suka menilai kelemahan atau keburukan orang lain.

Amin.

Pdt. Lisanty T. Lasso, STh.