Minggu, 04 Juli 2010

PertolonganNya Nyata


Pernahkah anda bertemu dengan orang yang memiliki ilmu kebal; yang tak mempan ditembus senjata tajam, bahkan peluru? Mungkin pernah. Namun, adakah orang yang kebal terhadap penderitaan? Selama punya rasa dan hati, orang tidak dapat kebal dari kesesakan hidup. Akan tetapi, penderitaan yang berat belum tentu " menggilas" manusia. Mari kita cermati pesan Paulus tentang hal ini.


Mengawali suratnya kepada jemaat di Korintus, Paulus berkata bahwa Allah telah menghiburnya dalam penderitaan. Ya, ia memang sedang harus menanggung kesengsaraan Kristus ketika surat ini ditulis (ayat 5). Namun, saat ia mengalami penderitaan berat, ada juga penghiburan yang besar. Bakan penderitaan itu pada giliriannya justru menjadi penghiburan. Inilah pesannya; di tengah impitan beban hidup, kita mesti membuka hati untuk merasakan penguatan Allah. Dan ada satu kenyataan ilahi yang memampukan kita untuk menghadapi segala beban hidup, yakni bahwa Allah kita sungguh berkuasa, bahkan dapat membangkitkan orang mati (ayat 9). Hal ini terbukti melalui peristiwa kebangkitan Kristus. Dan itulah pengharapan Paulus.

Jika kita menghadapi beban hidup bersama-sama dengan Allah, maka sebuah "luka" pun dapat berubah menjadi "obat". Bagaimana tidak? penderitaan yang kita alami akan membuat kita memiliki pengalaman iman dengan Tuhan. Melalui itu, kitapun dikuatkan untuk tetap tegar di tengah badai. Dan pada gilirannya, orang yang kuat akan dapat meneguhkan orang lain. Bukan dengan penghiburan yang klise, tetapi penghiburan yang berdasarkan pengalaman nyata. PertolonganNya juga sangat nyata dalam pertumbuhan Gereja Kristen Pasundan yang pada saat ini memperingati Hari Pekabaran Injil GKP, dengan melakukan Perjamuan Kudus. Di tengah-tengah himpitan dan tekanan benih Kerajaan Allah tetap dapat ditaburkan dengan subur, itulah syukur yang patut kita naikan kepadaNya.

Amin.

Pdt. Lisanty Lasso, STh.